Jumat, 24 Oktober 2014

Manfaat dan Kerugian Teknologi Internet Bagi Psikolog



Di jaman sekarang dimana teknologi internet sudah menjadi teman bagi setiap individu, tentu sudah tidak mengherankan bila terdapat banyak manfaat yang bisa didapatkan darinya. Hal ini pun terjadi tidak terkecuali didalam dunia psikologi, terkhusus untuk para psikolog nya.
Dengan bantuan teknologi internet, seorang psikolog bisa lebih terus mengembangkan dirinya sebagai seorang psikolog untuk menjadi lebih baik lagi. Seperti yang umumnya telah diketahui oleh banyak orang, psikolog adalah suatu pekerjaan yang bersinggungan langsung dengan manusia. Sementara itu manusia adalah makhluk hidup yang sangat dinamis, terutama dalam perihal emosi dan jiwanya. Banyak hal mengenai masalah emosi dan kejiwaan yang terjadi pada manusia belum diketahui, baik karena belum diketahui penyebab dan belum ada cara penanganan lebih lanjutnya atau pun mungkin karena belum banyak terekspose ke dunia luar dan baru terjadi pada beberapa kelompok kecil saja. Masalah-masalah yang muncul itu kemudian akan diteliti lebih jauh oleh para ahli, namun hasilnya belum tentu terekspose secara luas pada seluruh bagian dunia. Oleh karena itu dengan bantuan internet, para psikolog dapat mendapatkan banyak informasi-informasi terbaru mengenai penelitian-penelitian yang sedang dilakukan yang terbaru dan berkaitan dengan masalah manusia sehingga dalam pekerjaannya kemudian bila psikolog bertemu dengan kasus serupa, psikolog tersebut tahu apa yang ditanganinya, sehingga bisa lebih mudah untuk berusaha mencari penyebabnya dan menemukan upaya-upaya apa yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya. Informasi-informasi mengenai segala kemajuan penelitian yang ada di internet tentu akan sangat membantu psikolog dalam pekerjaannya untuk menjadi psikolog yang lebih baik lagi.
Namun dibalik manfaat besar yang diberikan internet bagi para psikolog terdapat kerugian-kerugian yang juga bisa didapatkan dari internet itu sendiri. Salah satu contohnya adalah bisa terjadi kasus dimana psikolog kurang bisa berinteraksi secara langsung dengan kliennya, yang menyebabkan psikolog tidak bisa membantu klien mengatasi masalahnya. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, banyak dibuka website-website psikologi dimana proses konseling dapat dilakukan secara online tanpa perlu bertemu langsung antara psikolog dan klien.  Walaupun sesungguhnya hal ini bisa menjadi keuntungan, tapi bila dilihat dari sisi lain bisa menjadi hal yang merugikan bagi seorang psikolog bila terlalu sering dilakukan tanpa diimbangi adanya proses konseling dimana psikolog dan klien bertemu langsung. Karena bila mulai jarang terjadi proses tatap muka dan hanya secara online, ada kemungkinan psikolog menjadi kurang mampu menghadapi klien secara langsung. Bisa terjadi situasi dimana rapport kurang berjalan mulus, sehingga psikolog kurang mampu membuat klien merasa nyaman, sehingga akhirnya banyak informasi-informasi penting yang tertahan dan akhirnya tidak diketahui psikolog. Karena upaya untuk membuat seseorang menjadi nyaman sehingga akhirnya menjadi terbuka dengan psikolog bukan hanya didasari bakat, tapi karena terlatih dan terbiasa untuk menghadapi seseorang. Berhadapan dengan orang lain dalam keadaan tatap muka dan tidak tatap muka sangatlah berbeda, karena itu bila psikolog terlalu berfokus pada pemberian konseling secara online, kemungkinan terjadinya masalah ini sangatlah besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar