Kamis, 03 April 2014

Perbedaan Antara Konseling dengan Psikoterapi



Definisi Konseling :
Secara etiomologi, konseling berasal dari bahasa Latin “Consilium” artinya dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami sedangkan dalam bahasa Angglo Saxon istilah konseling berasal dari “Sellan” yang berarti menyerahkan atau menyampaikan.
Konseling atau penyuluhan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor/pembimbing) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons pada tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered).
Gibsons mengatakan konseling adalah hubungan tolong menolong yang berpusat kepada perkembangan dan pertumbuhan seseorang individu serta penyesuaian dirinya dan kehendaknya kepada penyelesaian masalah, juga kehendaknya untuk membuat keputusan terhadap masalah yang dihadapinya. Sementara Wren menganggap bahwa konseling adalah suatu hubungan yang dinamik dan bertujuan antara konselor dan klien.
Selain itu konseling juga bisa didefiniskan sebagai proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dengan  panduan keterampilan interpersonal, bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

Definisi Psikoterapi :
Psikoterapi berasal dari kata ‘psyche’ yang berarti mind atau jiwa dan ‘therapy’ yang berarti  merawat, mengobati, menyembuhkan. Jadi psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau mental seseorang yang terjadi dengan interaksi antara antara klien dan terapis. Umumnya psikoterapi dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah selama lebih dari beberapa hari.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Perbedaan Antara Konseling dengan Psikoterapi
Menurut Prawitasari konseling lebih sebagai pemecahan masalah yang disediakan oleh konselor (dominan pada tataran kognitif) sementara psikoterapi lebih sebagai proses koreksi pengalaman emosi.

Sementara Corey membandingkan perbedaan antara konseling dan psikoterapi sebagai berikut :
·         Konseling :
-          Peningkatan kesadaran dan kemungkinan memilih
-          Berjangka pendek
-          Difokuskan pada masalah
-          Membantu individu untuk menyingkirkan hal-hal yang menghambat pertumbuhannya
-          Individu dibantu untuk menemukan sumber-sumber pribadi agar bisa hidup lebih efektif

·         Psikoterapi :
-          Difokuskan pada proses-proses tak sadar
-          Berurusan dengan pengubahan struktur kepribadian
-          Mengarah pada pemahaman diri yang intensif tentang dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas terjadinya krisis-krisis kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan tertentu

Dibanding dengan psikoterapi, konseling lebih berurusan dengan klien (konseli) yang mengalami masalah yang tidak terlalu berat sebagaimana halnya yang mengalami psikopatologi, skizofrenia, maupun kelainan kepribadian.
Umumnya konseling berasal dari pendekatan humanistik dan berpusat pada klien. Konselor juga berhubungan dengan permasalahan sosial, budaya, dan perkembangan selain permasalahan yang berkaitan dengan fisik, emosi, dan kelainan mental. Dalam hal ini, konseling melihat kliennya sebagai seseorang yang tidak mempunyai kelainan secara patologis. Konseling merupakan pertemuan antara konselor dengan kliennya yang memungkinkan terjadinya dialog dan bukannya pemberian terapi atau perawatan (treatment). Konseling juga mendorong terjadinya penyelesaian masalah oleh diri klien sendiri.



Referensi         :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar