Jumat, 30 Desember 2011

Generasi Muda Dalam Hubungannya Dengan Kebudayaan Bangsa


Generasi muda adalah kaum-kaum penerus perjuangan dan cita-cita suatu bangsa. Generasi muda juga diharapkan mampu menjadi acuan bagi pembangunan nasional selanjutnya. Namun sayangnya dengan perkembangan jaman saat ini, justru kaum muda bisa dikatakan sebagai pihak yang justru banyak menghambat perkembangan perjuangan yang telah dilakukan oleh kau-kaum terdahulu, salah satunya perjuangan dalam hal kebudayaan bangsa.
Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa kita seperti lagu daerah (kicir-kicir, saputangan bapuncu ampat, dan lainnya) dianggap sebagai sebuah kebudayaan yang kuno dan ketinggalan jaman oleh para generasi muda yang seharusnya berusaha mengenalkan dan mengembangkannya ke mata dunia lain. Orang yang menyanyikan lagu-lagu tersebut malah dipandang aneh, tidak ‘gaul’, bahkan sampai dihina-hina.  Inilah gambaran generasi muda di bangsa kita saat ini, yang  menganggap rendah kebudayaan kita sendiri, dan lebih mengagung-agungkan kebudayaan bangsa lain.
Cara pandang yang dimiliki oleh generasi muda pada bangsa kita ialah, “jika tidak mengikuti perkembangan jaman sekarang ini, pasti akan ketinggalan.” Kaum muda kita terjebak dalam arus mengikuti tren, mereka tidak mampu menciptakan arus tren sendiri yang nantinya akan mampu mengangkat dan memperkenalkan kebudayaan kita. Hanya segelintir kecil yang mampu mendobrak paradigma berpikir tersebut. Hanya beberapa orang dari sekian juta orang, yang berusaha mengenalkan kebudayaan bangsa kita ke mata internasional. Sisanya sibuk berlomba-lomba meninggalkan kebudayaan yang kita miliki dan mulai mengikuti kebudayaan yang dimiliki bangsa lain.
Contoh yang paling mudah adalah dalam hal bermusik. Daripada disuruh mendengarkan lagu-lagu daerah milik bangsa kita, para generasi muda sekarang ini jauh lebih tertarik dengan music bangsa lain. Sebut saja lagu-lagu milik Lady Gaga, Katty Perry, atau bahkan k-pop yang sekarang sedang booming seperti Super Junior ataupun SNSD. Bukti nyatanya lebih banyak anak muda sekarang yang mengetahui lagu-lagu tersebut dan tidak mengetahui sama sekali tentang lagu Injit-Injit Semut misalnya. Bukankah keadaan ini sungguh memprihatinkan ? Semua orang mendadak menjadi yang paling mengetahui soal kebudayaan bangsa lain, tapi memiliki nilai NOL BESAR soal kebudayaan bangsa sendiri.
Generasi muda bangsa kita perlu mendapatkan perhatian yang serius soal masalah ini. Paradigma berpikir ini harus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga kebudayaan kita bisa jauh berkembang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan bantuan teknologi dan media massa. Media massa di Negara kita sendiri jauh lebih tertarik untuk membahas tentang kebudayaan bangsa lain, sehingga membuat kaum muda menjadi tidak tertarik dan tidak memiliki antusias terhadap kebudayaan bangsa sendiri. Karena itu ada baiknya bila media massa lebih banyak memberikan wawasan mengenai kebudayaan kita sendiri, sehingga kebudayaan tersebut tidak dipandang sebagai suatu hal yang kampungan.
Selain itu peran serta keluarga juga sangat dibutuhkan. Kenalkan anak sejak kecil dengan bermacam-macam kebudayaan yang kita miliki, sehingga nantinya saat menjadi generasi muda, anak itu akan dipenuhi dengan kecintaan dan kebanggaan akan kebudayaan bangsa tersebut. Walaupun tidak mungkin 100% saran ini akan langsung berhasil, setidaknya hasil yang muncul akan berbeda dengan keadaan yang sekarang. Dengan pelan-pelan mengembangkan hal tersebut maka lambat laun generasi muda akan menjadi tokoh penting yang memiliki peranan kuat dalam hal mengenalkan dan mengembangkan kebudayaan bangsa kita ke mata dunia internasional. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar